9 Sep 2011

Memproduksi Rilisan Fisik Secara Swadaya



Halo kawan-kawan musisi!! Sekarang ini sudah sangat banyak band-band indie yang bermunculan. Namun apakah mereka benar-benar memproduksi rilisan mereka secara indie atau mandiri? Beberapa band mungkin menyerahkan tahap produksi rilisan fisiknya ke records profesional, itu pun jika memiliki biaya yang sangat memadai. Untuk band yang baru memulai karirnya biasanya tidak memiliki dana lebih untuk dialokasikan ke tahap pasca produksi tersebut. Bagaimana cara mengakali hal tersebut?
Awalnya saya pun bingung harus berbuat apa ketika saya diminta mengurus pembuatan album dalam bentuk fisik dari sebuah band. Dengan tekad kuat untuk meminimalisir pengeluaran maka saya memilih untuk memproduksinya sendiri (Do It Yourself).

Di tulisan ini, saya tidak akan membahas tentang produksi kaset karena sekarang ini sudah jarang digunakan. Rilisan dalam bentuk kaset juga banyak kekurangannya dari segi sound yang dihasilkan. Biasanya jika kaset sudah terlalu lama disimpan, suaranya cenderung mendam karena head tape yang kotor atau berjamur. Pita kaset pun dapat mudah putus dan kusut, malah bahkan berjamur dan sulit diputar jika kaset sudah terlalu lama disimpan.

Selain dalam bentuk kaset yang sekarang ini sudah banyak diproduksi adalah dalam bentuk CD. Bentuk inilah yang paling mudah untuk diperbanyak dan dapat meminimalisir pengeluaran. Untuk band yang ingin membuat rilisan fisik secara swadaya, sangat dianjurkan untuk penggunakan metode penggandaan CD ini. Berikut ini adalah tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memproduksi rilisan dalam bentuk CD secara swadaya.


Tahap Pengumpulan Bahan
Bahan yang dimaksud disini adalah material-material yang diperlukan untuk keperluan produksi dan duplikasi. Bahan-bahan tersebut meliputi:

Materi/Lagu
Materi atau lagu yang akan diduplikasikan harus terkumpul dan sudah dimastering dengan baik agar tidak jomplang antar satu track dengan track yang lain. Biasanya demo master ini sudah dalam format MP3 atau WAV.


CD (Compact Disc)
CD yang digunakan biasanya CD yang printable. Pilih CD printable yang warna dasarnya putih untuk mempermurah proses sablon cover CD. Namun jika biaya sablon dirasa agak mahal, bisa diakali dengan memakai sticker label CD. Jika menggunakan label CD, pilihlah CD yang berwarna dasar silver (bagian atas-bawah warnanya sama) dan harganya pun biasanya lebih murah daripada CD printable tadi. Di toko CD biasanya satu pack berisi 50-100 keping.

Label CD
Label CD diperlukan jika CD tidak disablon. Desain cover CD langsung diprint di atas sticker label CD ini, lalu ditempelkan ke CD. Ada yang glossy dan ada yang permukaannya seperti kertas biasa, bisa dipilih sesuai kebutuhan dan budget. Biasanya satu pack label CD berisi 50-100 lembar.


Kotak CD
Kotak CD ini diperlukan sesuai dengan desain sleeve yang dibuat. Untuk desain sleeve yang sekalian menjadi kotak CD (sleeve dan kotak CD menjadi satu) dapat lebih meminimalisir pengeluaran. Namun jika mendesain sleeve yang memerlukan kotak CD, maka pilihlah kotak CD yang bening depan-belakang. Satu dus kotak CD ini biasanya berisi 100-200 buah.


Plastik CD
Plastik CD diperlukan agar terlihat lebih elegan dan higienis. Ukuran plastik CD disesuaikan dengan ukuran kotak CD atau pilih sendiri sesuai keinginan dan kreativitas. Satu pack berisi 100-200 lembar.

Tahap Eksekusi

Membakar CD
Setelah semua bahan terkumpul, segeralah siapkan alat duplikasi. Alat yang digunakan yaitu perangkat komputer (PC) lengkap dengan CD writter. Untuk membakar CD dalam jumlah sedikit dapat menggunakan PC sendiri, namun jika dalam jumlah besar dapat merusak CD writternya sehingga dapat menggunakan jasa duplikasi CD profesional. Mereka menggunakan mesin otomatis dan biasanya CD mereka sendiri yang menyediakan. Jasa duplikasi CD ini juga membuat cover CD secara langsung dengan metode injection printing pada permukaan CD. Biaya metode ini sangat besar, jadi jika membakar dalam jumlah sedikit lebih baik membakarnya sendiri dengan CD writter. Gunakanlah software membakar CD yang baik. Proses pembakaran direkomendasikan menggunakan kecepatan lambat, biasanya 8x atau 12x.


Mencetak Label CD
Desain cover CD dicetak di atas sticker label CD dengan menggunakan printer sendiri lalu ditempelkan dipermukaan CD. Jika menggunakan CD printable, desain cover dapat langsung disablon. Agar lebih murah sebaiknya menggunakan desain 2 warna atau hanya hitam-putih. Jika CD diduplikasikan melalui jasa duplikasi CD profesional, desain cover CD sudah diinject langsung dipermukaan CD.

Mencetak Sleeve
Jika kualitas printer yang digunakan untuk mencetak sleeve kurang baik, lebih baik bermain dengan percetakan. Mereka memiliki harga yang beragam dalam mencetak sleeve, namun dapat diakali dalam segi desain sleevenya. Dalam mencetak sleeve ini diperlukan juga desainer sleeve yang handal karena bermain dengan akurasi ketika proses cetak. Percetakan dalam hal ini menggunakan kertas albatros ukuran A3. Agar lebih murah, satu kertas A3 berisi 2-4 sleeve. Ketebalan kertas dan jenisnya dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan. Setelah dicetak, kertas tersebut dipotong mengikuti bentuk desain sleeve. Ada percetakan yang mengenakan biaya pemotongan, namun ada pula yang memotong dengan cuma-cuma. Untuk menambah rasa persaudaraan antar personil lebih baik memotong sendiri bersama-sama semua personil band.

Tahap Akhir
Tahap akhir dari kegiatan pasca produksi ini adalah memasukan CD dan sleeve ke dalam kotak CD, atau melipat sleeve bagi yang mendesain sleeve tanpa kotak. Setelah CD dan sleeve sudah di dalam kotak, tutup dengan plastik CD agar lebih terlihat elegan. Proses ini sebaiknya dilakukan bersama-sama semua personil dan kru band karena sangat melelahkan dan dibutuhkan kesabaran.


So, mari kita menjadi insan yang kreatif dan mandiri! Indie-kan kreativitasmu!! Selamat berjuang kawan-kawan musisi. Kreativitas hadir bukan hanya karena ada niat, tapi juga karena ada semangat dari pelakunya. Waspadalah! Waspadalah!!

Tulisan oleh: Fanfan Alfansuri

3 komentar:

  1. artikelnya bagus mas, makasih infonya mas :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you mas.. semoga bermanfaat.
      Ini tulisan 6 tahun lalu, untuk implementasinya bisa disesuaikan dengan keadaan saat ini. \m/

      Hapus
  2. Kalau cara sablon di cangkang kaset pita itu bagaimana ya bang?

    BalasHapus